Plintir Data Penyertaan Modal, MC SIAP-ADA Diduga Diskreditkan HA Kaswadi Razak

Table of Contents


SOPPENG, MEDIATA. CO. ID-- Pernyataan Master Campign (MC) paslon SIAP-ADA Ir Unru Hekong saat kampanye di Gattareng Toa, Kecamatan Marioriwawo beberapa waktu lalu menuai kontroversi.

Pasalnya,Unru Hekong dalam rekaman video yang berdurasi 54 detik ini, membandingkan pemerintahan dua priode HA Soetomo yang meninggalkan Deposito (Penyertaan Modal?) sebesar Rp. 35 milyar dan pemerintahan dua priode HA Kaswadi Razak yang meninggalkan warisan utang sebesar Rp. 120 milyar, narasi yang dilontarkan Unru Hekong ini dinilai mendiskreditkan Bupati Soppeng HA Kaswadi Razak yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.

Dalam pernyataannya, Unru hanya menyebut penyertaan modal dimasa HA Soetomo di Banksulselbar tanpa menyebut besaran penyertaan modal Pemkab Soppeng di masa HA Kaswadi dan langsung menyebut warisan utang Pemkab Soppeng sebesar Rp. 120 milyar ke Pemerintah Pusat yang akan diwariskan di akhir masa pemerintahan HA Kaswadi Razak SE

"Tanpa menyebut penyertaan modal di masa pemerintahan HA Kaswadi Razak SE, Unru sepertinya sedang membangun narasi bahwa penyertaan modal di masa A Soetomo seakan akan sudah terkuras habis dimasa pemerintahan A Kaswadi dan malah meninggalkan warisan utang"

"Padahal, setahu saya dana penyertaan modal Pemkab saat ini malah bertambah dan sudah lebih Rp. 60 milyar, sedangkan utang sebesar Rp. 120 milyar itu merupakan dana Pemilihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diterima hampir semua daerah karena merupakan program nasional untuk menanggulangi dampak covid 19" ujar Askar Munir SE , LO AKAR-LHD saat Pilkada lalu.

Kabid Anggaran BPKAD Soppeng Irfan yang dimintai tanggapan terkait soal ini via WA nya, Senin 1/11/2024 menuturkan, pemerintahan Kawasdi-Lutfi Halide justru akan meninggalkan deposito yang lebih tinggi. Jumlahnya bahkan lebih besar dibanding bupati sebelumnya.

"Terkait deposito, itu bukan deposito sebenarnya, tapi dana penyertaan modal. Untuk pemerintahan Pak Bupati ini malah lebih banyak dari pemerintah sebelumnya. Dana penyertaan modal Pak Bupati nanti ini kurang lebih Rp 60 miliar," ucap Irfan.

Sementara terkait program PEN, Irfan mengakui Pemkab Soppeng memang pernah mengajukan pinjaman. Namun utang PEN itu adalah program pemerintah untuk pembangunan infrastruktur.

"Memang utang PEN ini adalah program pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di daerah. Berdasarkan perjanjian PEN, pinjaman tersebut dikenakan bunga namun lebih rendah dari bunga perbankan secara umum," ucapnya.

Ditambahkannya, utang PEN tersebut tidak membebani APBD. Utang PEN dibayar lewat potongan secara langsung dari Dana Alokasi Umum (DAU).

"Pembayarannya dilakukan melalui intercept dana transfer pemerintah pusat, dipotong langsung dari DAU. Setiap tahun dibayar kurang lebih Rp 20 miliar," imbuh Irfan.

Sementara,Unru Hekong yang berusaha di konfirmasi terkait masalah ini beralasan sedang rapat.

"Iyyee maaf saya rapat dulu" jawabnya singkat sambil menanyakan nama wartawan yang berusaha mengkonfirmasinya.









Post a Comment